Belajar Nyolder Hingga Habiskan Baterai
Satu persatu mimpi Abdillah Ghifari Al Fauzany dan keempat rekannya, siswa SD Muhammmadiyah Kriyan, Jepara akan terwujud. Mimpi mulia mereka untuk menjadikan robotika sebagai debutan ekstrakurikuler di sekolahnya memang harus terealisasi. Kabar baiknya, sang Kepala Sekolah Ust. Akhmad Faozan, S.Ag, M.Pd. nampaknya pun sudah mulai mengedipkan mata untuk segera mewujudkan Ekstrakurikuler Robotika tersebut tumbuh dan berkembang di sekolah yang dinahkodainya tersebut.
Itu dilihat dari senyum yang terus mengembang dari bibirnya hari Kamis kemarin, (28 Januari 2016) saat hendak perpisahan student exchange dengan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Hari itu merupakan hari penentu robot yang dirakit Abdillah dkk dengan bimbingan tim pelatih robotika Pucang dapat dioperasikan dengan baik atau tidak. Robot tersebut dirakit bocah-bocah Kriyan sejak dua hari sebelumnya, Selasa (26 Januari 2016). Alhamdulillah, robbot jenis line tracer itu berlenggak lenggok di track-nya.
Namun jangan disangka, membikin robot itu susah. Kata Abdillah, merakit robot tidak seribet yang dibayangkan. Menurut bocah kelas dua itu, kalau sudah terjun merakit robot justru itu amatlah mudah. Hanya saja dalam pengerjaannya harus ekstra teliti dan sabar. Karena komponennya terbilang halus atau kecil-kecil serta butuh pengerjaan yang serius. kalau salah sedikit bisa-bisa bukan komponen yang disolder tetapi tangan.
Setelah rakitan selesai pada Kamis pagi, mereka berlima bergantian mengoprasikan dua robot line tracer “buah karya” mereka sendiri. Lumayan, menghabiskan batrai hari itu dapat dibilang upah setimpal atas jerih payah belajar nyolder di hari sebelum-sebelumnya. MenurutĀ Arsy Pideksa, kakak kelas Abdilah, perasaannya seletah merakit lalu mengoprasikan robot tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata. “Seneng sekali,” katanya sambil senyum.
Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ust. Edy Susanto, M.Pd. bangga dan bernyukur SD Muhammadiyah Kriyan benar-benar bergeliat maju. Pria 47 tahun itu menyarankan Robotika wajib jadi ekstrakurikuler di sekolahnya. Supaya anak-anak didik Kriyan dapat terus mengeksplorasi kemampuannya serta mampu menderek prestasi sekolah. “Selamat berkarya, pertahankan tradisi nimba ilmu secara baik untuk kemajuan kelak,”